Kurikulum 2013



STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.  Struktur Kurikulum.
            Struktur Kurukulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, program pengembangan, dan beban belajar.
       Sruktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta dalam kegiatan pembelajaran. Muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pendidikan tuangkan kedalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai beban belajar yang tercantum dalam struktur peraturan menteri pendidikan nasional No. 32 tahun 2013 tentang standar pendidikan Anak Usia Dini yang dikembangkan bedasarkan standar Tingkat perkembangan anak. ( STPPA )
       Struktur program pembelajaran di TK PUTRA HARAPAN mencakup bidang pengembangan pembentuk perilaku dan pengembangan pembentukan ke mampuan dasar dilaksanakn melalui kegiatan bermain, bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan.
Struktur Program Kegiatan Taman Kanak – kanak
KELOMPOK A DAN B
           
              Bidang Pengembangan
               
                 Alokasi Waktu

1.      Nilai – nilai agama dan moral
2.      Fisik Motorik
( Halus, kasar, kesehatan, perilaku )
3.      Kognitif
4.      Bahasa
5.      Sosial – emosional
6.      Seni




   Jumlah jam perminggu 900 menit *)


Catatan : Jumlah pertemuan dalam satu minggu = 900 menit serta dengan 30 kali pertemuan @ 30 menit. Jika menggunakan 5 hari belajar dalam satu minnguSetiap hari digunakan 180 menit. Jika 6 hari belajar dalam satu minggu berarti setiap hari digunakan 150 menit. ( TK PUTRA HARAPAN menggunakan 6 hari jam belajar selama 150 menit atau 900 menit dalam satu minggu )
            Berdasarkan   PP   Nomor :    17    Tahun    2010    Tentang  Pengolahan dan Penyelenggaraan Pendidik, program pembelajaran TK, RA, dan bentuk lain yang sederhana dilaksanakan dalam konteks bermain yang dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Bermain dalam rangka pembelajaran agama dan akhlak mulia
2.      Bermain dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian
3.      Bermain dalam rangka pembelajaran orientasi dan pengenalan pengetahuan dan      
      teknologi
4.      Bermain dalam rangka pembelajaran estetika, dan
5.      Ermain dalam rangka pembelajaran jasmani, olaraga dan kesehatan.
B.    Muatan Kurikulum.
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPP )
      Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan kriteria minimal tentang kualitas perkembangan anak yang mencangkup aspek nilai agama dan moral, fisik motoric, kognitif, Bahasa, social – emosional, dan seni :
1.      Nilai – nilai agama dan moral, meliputi :
Mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama dan menghormati ( toleransi ) agama orang lain.
2.      Fisik Motorik, meliputi :
a.       Motorik Kasar: memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,  seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
b.      Motorik Halus :Memiliki kemampuan menggunakan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
c.       Kesehatan dan Perilaku Keselamatan :
Memiliki berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat dan perduli terhadap keselamatannya.
3.      Kognitif, meliputi :
a.       Belajar dan Pemecahan Masalah : Mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari – hari dengan cara yang fleksibel dan diterima social dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru menerapkan pengetahuan atau pengalamandalam konteks yang baru.
b.      Berikir logis : Mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.
c.       Berfikir simbolik : mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambing bilangan 1 – 10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dalam bentuk gambar.
4.      Bahasa, Meliputi :
a.       Memahami ( reseptif ) Bahasa : memahami cerita, perinta, aturan, dan meyenangi serta menghargai bacaan
b.      Mengekspresikan Bahasa : Mampu berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui
c.       Keaksaraan : Memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam serita.
5.      Sosial – emosiaonal, meliputi :
a.       Kesdaran diri : memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain
b.      Rasa Tanggung Jawab untuk Diri dan Orang lain : mengetahui hak – haknya mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesame.
c.       Perilaku Prososial : mampu bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagai, serta menghargai hak dan pendapat orang lain ; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
6.      Seni, meliputi : mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, music, drama, dan beragam bidang seni lainya ( seni lukis, seni rupa, kerajinan ), serta mampu mengapresiasi karya seni.
C. Kompetensi Inti
            Kompetensi Inti ( KI ) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6 tahun. Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut serisi gambaran mengenai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup :
1.      Kompetensi Inti – 1 ( KI-1 ) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2.      Kompetensi Inti – 2 ( KI-2 ) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3.      Kompetensi Inti – 3 ( KI-3 ) untuk kompetensi inti pengetahuan
4.      Kompetensi Inti – 4 ( KI-4 ) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing – masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai pada table di bawah ini

KOMPETENSI INTI
KI-1
Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, perduli,mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman
KI-3
Mengenal diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara : mengamati dengan indra ( melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba ); menanya; mengmpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain
KI-4
Menunjukan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa

Music, gerakan, dan karya secara produktif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

D. Kompetensi Dasar
      Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip akumulatif antar program pengembangan. Dalam merumuskan Kompetensi Dasa juga memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengetahuan yang hendak dikembangkan.
      Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut :
1.      Kelompok 1 : Kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam  rangka       
menjabarkan KI-1
2.      Kelompok 2 : Kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka       
menjabarkan KI-2
3.      Kelompok 3 : Kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3
4.      Kelompok 4 : Kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka  
menjabarkan KI-4
Uraian dari setiap Kelompok Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai berikut.
     KOMPETENSI INTI
                     KOMPETENSI DASAR
KI-1. Menerima ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mempercayai adanya Tuhan Melalui    ciptaan-Nya
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan      
      sekitar sebagai rasa syukur epada Tuhan
KI-2. Memiliki Perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, perduli, mampu menyesuaikan diri, jujur, Berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman
2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup
        sehat
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin
       tahun
2.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
        Kreatif
2.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
        Estetis
2.5 Percaya diri
2.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat
        terhadap aturan sehari – hari untuk melatih
         kedisiplian
2.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar  
        (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika
        orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan
2.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9. Memiliki perilaku yang         mencerminkan sikap
         perduli dan mau membantu jika diminta bantunnya
2.10. Memiliki perilakuyang mencerminkan sikap
           kerjasama
2.11. memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12. Memiliki peerilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
          santun kepada orang tua, pendidik dan/atau
          pengasuh, dan teman
KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/ atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara : Mengamati dengan indra ( melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba ) ; menanya ;
Mengumpulkan informasi; mengola informasi/ mengasosiasikan, dan mengkomuikasi kan melalui kegiatan bermain

3.1. Memiliki kegiatan beribadah sehari-hari

3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
        mulia
3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Gerakannya
        untuk pengembanganMotoric kasar dan motoric
        halus
3.4. Mengetahui cara hidup sehat
3.5. Mengetahui cara memecahkan Masalah sehari – hari
        dan berperilaku Kreatif
3.6. Mengenal benda – benda disekitarnya ( nama,
         warna, bentuk, ukuran, pola,Sifat, suara,tekstur,
          fungsi, dan ciri-ciri lainnya )
3.7. Mengenal lingkungan social ( keluarga, Tempat
        tinggal,tempat ibadah, budaya, Transportasi )
3.8. Mengenal lingkungan alam ( hewan, Tanaman,
        cuaca, tanah, air , batu-batuan, dll )
3.9. Mengenal teknologi sederhana ( pelaratan rumah
        tangga, pelaratan Bermain, pelaratan pertukangan,
         dll )
3.10. Memahami Bahasa ekspresif ( menyimak dan
           membaca )
3.11.Memahami Bahasa ekspresif Menggunakan bahasa    
         secara verbal Dan nonverbal )
3.12. Mengenal keasksaraan awal melalui  Bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, Dan minat diri
3.15.Mengenal berbagai karya dan aktivitas   Seni
KI-4. Menujukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui Bahasa, music, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia
4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan    
        tuntunan
4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan  
        akhlak mulia
4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan
        motoric kasar dan halus
4.5. Menyelesaikan masalah sehari – hari secara reatif
4.6.Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-    
        benda disekitar yang dikenalnya ( nama, warna,
        bentuk, ukuran,pola, sifat, suara, tekstur,fugsi,
        Dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam Bentuk
        gambar,bercerita,bernyanyi gerak tubuh,dll tentang
        lingkungan sosial ( keluarga,teman,tempat tinggal
        Tempat ibadah,budaya,transportasi)
4.8. Menyajikan berbagaikaryanya dalam bentuk   
        gambar, bercerita,bernyanyi,gerak tubuh dll tentang
        lingkungan Alam ( hewan,tanaman,cuaca,tanah         
        Air,batu-batuan,dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah
        tangga,peralatan pertukangan, dll) untuk
        menyelesaikan tugas dan kegiatannya
4.10. Menujukkan kemampuan berbahasa Reseptif
         (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan bebahasa Ekspresif
          (menggunakan Bahasa secara verbal dan non
          verbal )
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam
          berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14. Menggungkapkan kebutuhan, Keinginan dan minat
          diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
          menggunakan berbagai media

Indikator perkembangan
1.  Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik dan  terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/ menilai perkembangan nak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal mengenai ciri – ciri peserta didik dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut.
a.       Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan bedasarkan kelompok usia.
b.      Indikator perkembangan dirumuskan bedasarkan Kompetensi Dasar ( KD ).
c.       Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.
2. FUNGSI
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator perkembangan, maka fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat. Fungsi Indikator secara lebih jauh adalah:
1.         Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan anak sesuai dengan tahapan nilainya
2.         Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi menjadi    panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
3.         Indikator juga dapat :
·         Memberi inspirasi dalam mengembangkn materi pembelajaran
·         Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
·         Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar

3. Rumusan Indikator Perkembangan
Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap terlampir ( Lihat Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013 PAUD )

Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator Perkembangan
     Para pendidik hendaklah memahami Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti,      Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal hal yang harus dipahami pendidik meliputi:
               1.            Kompetensi Inti berungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar.
               2.            Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
             3.            KI dirangcang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenan dengan sikap keagamaan ( KI-1 ), sikap social ( KI-2), pengetahuan ( KI-3 ) dan penerapan pengetahuan / keterampilan ( KI-4 ).
           4.            Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dalam pengembangan Kompetensi dasar. KI 1 yaitu kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan kompetensi inti 2 yaitu yang berkenan dengan sikap social dikembangkan secara tidak langsung ( indirect teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan bermain yang berhubungan dengan pengetahuan ( KI 3 ) dan penerapan pengetahuan ( KI 4 ).
           5.             Indikator perembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD )
          6.            Indiktor perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
        7.            Indiktor perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal yang menyatu.

Program Pengembangan
Kurikulum dapat dianalogikan sebagai program yang dirancang untuk mencapai tujuan. Jika Tujuannya adalah Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, maka kurikulum sebagai program Pengembangan PAUD untuk mencapai aspek perkembangan tersebut. Karenanya kurikulum memuat program pengembangan:
           1.         Pengembangan nilai agama dan moral mengenalkan nilai – nilai moral dan perilaku baik melalui kegiatan rutinitas untuk memunculkan pembiasaan – pembiasaan perilaku baik.
               2.         Pengembangan motorik mencakup stimulasi terencana untuk mengembangkan kekuatan otot kasar, otot halus dan prilaku sehat
              3.         Pengembangan motorik dilakukan melalui berbagai aktivitas kegiatan bermain dan pembiasaan.
             4.          Pengembangan kognitif sebagai program fasilitasi agar anak mengenal dunia dengan cara eksplorasi dan bermain aktif sehingga anak memiliki penggalaman yang menunjang kematangan berpikir kritis, analitis, dan problem solving. Pengembangan Bahasa merupakan program untuk meningkatkan kemampuan memahami bahasa yang disampaikan ( reseptif ), mampu menyampaikan dengan jelas dan runtut ( ekspresif ), dan pengenalan keaksaraan awal melalui interaksi akti anak dengan anak, dan  Anak dengan orang tua.    
     5.         Pengembangan sosial emosional mencangkup perwujudan suasana untuk tumbuh -    perkembangannya sikap dan keterampilan sosial dalam konteks bermain.
         6.            Pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk tumbuh kembangnya apresiasi seni dalam konteks bermain.

A.  PENILAIAN.
Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang anak untuk memahami dan mendukung kegiatan pembelajaran serta perkembangan anak yamg lebih baik. Penilaian mencakup perilaku, keterampilan, kemampuan, kesukaan, dan interaksi anak dengan anak, anak dengan guru, dan anak dengan bahan/alat main. Hasil penilaian dapat menjabarkan beberapa informasi yang lebih rinci tentang apa saja yang anak ketahui dan yang dapat dilakukan anak. Penilaian juga merupakan proses  menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk membuat keputusan.

1.      Manfaat
Penilaian memiliki manfaat bagi semua unsure, termasuk bagi anak itu sendiri. Di bawah ini beberapa manfaat melakukan penilaian:
a. Anak-anak
•Lebih memahami kebutuhan dan perkembangan anak-anak
•Memberikan dukungan untuk anak yang lebih sesuai dengan kebuuhan perkembangan anak.
b.Keluarga
  Membangun komunikasi dengan orang tua untuk memberikan informasi tentang kemajuan perkembangan dan belajar anak-anak mereka
·         Menghubungkan kegiatan sekolah dengan kegiatan rumah
·         Membuat keputusan bersama mengenai apa yang sesuai dan tidak sesuai untuk anak-anak.
c. Guru Anak Usia Dini
·         Memahami kemampuan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan kebutuhan anak-anak.
·         Memudahkan dalam pembuatan rencana pembelajaran yang tepat
·         Pengaturan ruang kelas dan pemilihan kegiatan yang tepat
·         Memberikan dukungan yang tepat selama anak berkegiatan.
2.      Prinsip
Prinsip-prinsip umum berikut ini harus memandu kebijakan dan praktik untuk penilaian:
            1.      Penilaian dilakukan melalui observasi atas perilaku dan kinerja yang anak tunjukkan pada saat mereka melakukan kegiatan.
            2.      Fokus pada apa yang dapat dilakukan anak, kekuatan, minat, hal yang perlu diperkuatkan, dan potensi-potensi anak.
               3.      Penilaian didasarkan pada hasil observasi yang berulang dengan kegiatan anak yang beragam.
            4.      Mengakomodasi seluruh anak yang memilki keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
             5.      Penilaian harus memiliki manfaat baik jelas dalam pelayanan langsung kepada anak atau peningkatan kualitas program pendidikan.
            6.            Penilaian harus disesuaikan dengan tujuan secara tepat dan adil.
            7.            Penilaian harus sesuai dengan  anak usia baik isi dan metode pengumpulan data.
            8.            Orang tua harus menjadi sumber informasi penilaian yang sangat berharga.
3.      Aspek Penilaian
Penilaian mencakup seluruh aspek perkembangan anak. Aspek yang dinilai oleh pendidik mencakup semua program pengembangan yang ada dalam Kompetensi Dasar (KD) terdiri dari  4 ranah yakni: kompetensi sikap religius, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Rumusan KD ini dapat dilihat pada “Pemetaan Kesiapan Belajar Anak, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini; 0 – 6 tahun”
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator-indikator inilah yang membantu pendidik untuk mengetahui apakah sebuah KD telah dimiliki oleh peserta didik.
Indikator akan muncul bilamana guru memberikan kesempatan berupa kegiatan-kegiatan main yang dapat mendorong anak menampilkan indikator tersebut. Misalnya anak dapat menunjukkan kemampuan membuat pola yang lebih kompleks/bervariasi (indikator 4) jika guru seringkali menata alat ronce dengan berbagai warna, bentuk, ukuran, bahan baku (bahan alam atau bahan pabrikan seperti balok) yang membolehkan anak bermain dengan benda-benda tersebut.
Kemampuan guru dalam memahami perkembangan anak sangat membantu mengenal indicator yang muncul saat ia mengamati anak bermain.

4.      Tipe Penilaian
Penilaian pada anak usia dini berupa penilaian otentik.  Penilaian otentik adalah jenis penilaian yang berhubungan dengan kondisi nyata dan dalam  konteks yang bermakna. Penilaian otentik dilakukan pada saat anak terlibat dalam kegiatan bermain (tugas) secara mandiri atau bersama anak lain. Dengan demikian penilaian anak usia dini harus dilakukan secara alami, pada saat anak terlibat dalam kegiatan (tugas) selama bermain sehari-hari.
Contoh: Guru ingin mengetahui kemampuan anak mengenal bentuk-bentuk geometri, maka guru menyiapkan kegiatan bermain dengan alat main berbagai bentuk di semua area/sentra/sudut. Guru melakukan pengamatan, pencatatan, dan pertanyaan “bisa memesan kue berbentuk segi tiga?” saat anak tengah bermain mencetak pasir dengan menggunakan cetakan berbagai bentuk.
5.      Tahap Penilaian
Tantangan setiap pendidik dalam melaksanakan penilaian adalah menentukan seberapa banyak data yang harus dikumpulkan dan bagaimana menggunakan data yang sudah terkumpul tersebut agar menjadi informasi yang penuh makna. Sebelum kita membahas bagaimana menggunakan data, ada baiknya kita sepaham tentang bagaimana penilaian yang dilakukan.
1.      Informasi untuk penilaian dikumpulkan secara periodik dan berkelanjutan. Anak usia dini belajar sangat cepat. Guru dan juga orang tua harus lebih teliti dalam mengumpulkan, menterjemahkan, dan menerapkan penilaian dalam kegiatan harian anak.
2.      Untuk mendapatkan data yang lebih akurat maka seharusnya menggunakan berbagai metode pengumpulan data, karena banyak informasi ditunjukkan anak saat anak berada di luar kelas
3.      Setiap data yang terkumpul dari hasil observasi hendaknya diarsipkan untuk menjaga keajegan data. 
4.      Instrumen penilaian maupun hasil penilaian  seharusnya sejalan dengan budaya dan bahasa yang biasa digunakan anak


Penilaian pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan melalui penilaian otentik dilakukan melalui tahap:
Pelaksanaan
1.      Observasi/Pengamatan
Hal yang paling penting dalam melakukan penilaian terhadap anak adalah melakukan pengamatan (observasi). Observasi adalah cara pengumpulan data/informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan anak.
Observasi dilakukan guru saat anak bermain atau melakukan suatu kegiatan sekalipun tidak sedang bermanin di dalam ruangan.
2.      Pencatatan
Teknik yang dapat dilakukan pendidik dalam pencatatan atau mendokumentasikan perkembangan dan hasil belajar anak dengan  menggunakan:  
a.       Catatan harian
b.      Catatan anekdot (anecdotal records)
c.       Daftar periksa (checklist)
d.      Karya anak
Berdasarkan hasil pengamatan di beberapa kegiatan, guru dapat memasukkan nama anak ke dalam kolom yang tersedia dengan merujuk pada pencapaian Kompetensi dasar. Cara Pengisian:
                    1.            Kolom KI  diisi dengan komponen pengembangan yang diharapkan yaitu Sikap Religius, Sikap Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan.
                    2.            Kolom KD diisi dengan Kompetensi dasar apa yang ingin dikembangkan pada anak. Pemilihan kompetensi dasar ini sesuai dengan yang tercantum pada RPPH.
                    3.            Kolom BB (belum berkembang) diisi dengan nama-nama anak yang belum menunjukkan perilaku/ sikap, pengetahuan/keterampilan yang diharapkan sesuai dengan KD. Untuk menentukan apakah anak tersebut sudah memiliki kemampuan yang diharapkan, guru dapat merujuk pada indicator yang sesuai dengan KD.
                    4.            Kolom BSH (Berkembang sesuai dengan harapan) diisi dengan nama-nama anak yang sudah menunjukkan kemampuan sikap, pengetahuan/keterampilan yang diharapkan sesuai dengan KD seperti yang tercantum dalam indikator.
Kolom keterangan diisi dengan penjelasan yang menunjukkan kemampuan setiap anak yang tercantum pada kolom BSH. Rambu-rambu mencatat catatan anekdot sama dengan rambu-rambu membuat catatan anekdot, yakni:
1)    Catatan sederhana tentang perilaku tertentu atau tidak biasa
2)    Sebagai hasil dari pengamatan secara langsung
3)    Akurat dan spesifik
4)    Dalam banyak kasus, menggambarkan interaksi antar anak, anak dengan orang dewasa, dan anak dengan material
5)    Memberikan konteks dari munculnya perilaku tersebut
Keterangan:
v  BB     : Belum Berkembang.  Bila sampai akhir bulan penilaian kemampuan itu belum nampak pada anak.
v  MB    : Mulai Berkembang. Bila kemampuan tersebut sekali-kali nampak pada anak, misalnya membuang sampah pada tempatnya muncul bila diingatkan tetapi seringkali membuang dimana saja.
v  BSH   : Berkembang Sesuai Harapan. Bila kemampuan tersebut sudah dimiliki anak secara terus menerus sesuai indicator di usianya.
v  BSB   : Berkembang Sangat Baik, Bila kemampuan yang dimiliki anak secara terus menerus melebihi kemampuan yang tercantum dalam indicator di usianya

E. Muatan Lokal (Mulok) TK PUTRA HARAPAN
Bedasarkan kondisi objektif Taman Kanak – kanak Putra Harapan dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan di tetapkan adalah sebagai berikut :

1.       Agama
Tujuan : Mengenal/Menghafal nama-nama Agama di Indonesia, Mengenal Agama yang dianut, Menanamkan & mengembangkan Aqidah Akhlak, Ibadah dan baca tulis  Al-Qur’an/Hijaiyah, Menghafal do’a sehari hari, Menghafal surat-surat pendek ( bagi siswa siswi yang beragama Islam)
                  2.            Mengembangkan seni tari, seni suara dan seni lukis.
Tujuan : Mengenalkan tari tradisional maupun tari kreasi dan Mengembangkan bakat dan potensi anak di bidang seni tari, seni lukis dan seni suara.
                  3.            Bahasa Jawa.
Tujuan       : Melestaikan budaya daerah khususnya bahasa jawa, Mengenalkan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari dan Menggali nilai luhur Bahasa Jawa.
                  4.            Bercocok Tanam.
Tujuan       : Mengenalkan anak sedini mungkin cara bercocok tanam, Mengenalkan tanaman/jenis sayuran yang bermanfaat, Membuat anak senang makan sayur dan Membuat tempe kedelai.
                  5.            Pengembangan Lingkungan.
Tujuan       :  Mengenalkan lingkungan sekitar sekolah pada anak dan Mengenalkan daerah wisata pada anak.
                  6.            Bahasa Inggris.
Tujuan       : Mengenalkan dasar-dasar Bahasa Inggris pada anak ( warna, binatang, keluarga, huruf, angka dll…sesuai tema).

  1. Beban  Belajar.
Ø  Beban Belajar
                  1.      Beban belajar PAUD merupakan keseluruhan pengalaman belajar yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu 6 hari (senin – sabtu). Satu semester 17 Minggu, dan satu tahun 2 semester.
                  2.      Beban belajar untuk anak usia 4 – 6 tahun TK A dan TK B dilakukan melalui tatap muka per minggu 900 menit.( dalam sehari 150 menit x 6 hari ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar